Pikir Lagi

9:01 AM Unknown 0 Comments

Beberapa hari yang lalu internet sempat digegerkan dengan sebuah status facebook berbau rasis. Tulisannya berisi sebuah peringatan bahwa krisis '98 akan terulang lagi, dan ajakan untuk membunuh 'CINA KEPARAT' (karena, gua tebak, tragedi '98 salah orang cina?)


Status ini membuat reaksi counter-attack masal dari pengguna internet, yang sangat tampak sekali kalau kalian baca komentar-komentarnya. Petisi digital di Change.org juga telah dibuat untuk menghentikan penyebaran kebencian rasial di internet, dan telah didukung lebih dari 40.000 tandatangan. Bahkan sudah ada aksi dari pemerintah untuk melaporkan si pembuat status ke pihak berwajib. Melihat reaksi publik (dan pemerintah) membuat gua melihat harapan bahwa rasisme di Indonesia sudah mulai kehilangan wajahnya. Jadi ingat masa kecil gua, rasisme itu dulu 'lumrah' sekali. Mungkin kalau di jaman itu sudah ada facebook dan ada status ini, bisa ratusan like yang didapat. Melihat ini membuat gua berpikir bahwa orang-orang kita sudah mulai berani untuk bilang bahwa rasisme itu salah, bahwa society kita bergerak ke arah yang benar, bahwa ada harapan untuk kesamarataan di tanah ini.

Belum keramaian akan status tersebut reda di media, gua ngeliat sebuah post dari sebuah akun media Kristen yang dilike teman gua di timeline LINE seperti di bawah ini:




Yang terlalu panjang kalau gua tampilkan semua, jadi cek aja sendiri di link ini.

Intinya (sudah jelas dari gambar pertama) adalah jangan punya hubungan romantis dari orang yang berbeda agama. Berbeda dari status rasis yang kita bahas pertama kali, post ini mendapat 871 shares dan lebih dari 700 thumbs-up emoticon!

Bentar-bentar..gua udah bisa menebak pikiran kalian. "Yang satu itu jelas salah, kalo yang satu lagi kan ajaran agama, ga bisa disamain lah", atau "Ya kalo alkitab bilang gitu ya gimana..."

Can't you see? That's the problem! Di mana yang satu mendapat ratusan hujatan, yang lain mendapat ratusan pujian, walaupun pesan yang mereka coba sampaikan itu sama: kalian ga bisa hidup dengan orang di luar grup kalian. Perbedaannya cuma satu, yang ke-dua mengutip buku suci.

Nah inilah, teman-teman, kenapa gua pikir kalau agama dan iman itu berbahaya. Kalian bisa membungkus ide-ide penuh kebencian dan diskriminasi dengan ayat-ayat suci dari Alkitab atau Qur-an dan pakai nama Yesus atau Muhammad atau karakter apapun yang kalian percayai, dan pesan tersebut akan masuk dengan mulus ke otak pengikutnya. Seakan-akan, fitur bad-idea-filter yang otak kalian punyai itu berhenti berfungsi ketika bumbu-bumbu agama dipakai di permukaannya.

Kalau kalian pikir gua terlalu berlebihan menanggapi postingan soal "jangan pacaran sama orang beda agama", lagian orang pacaran sama siapa kan suka-suka orang toh, well..kalian belum lihat gambar besarnya. Ini cuma satu simptom dari penyakit yang jauh lebih mematikan. Ide "jangan pacaran sama orang beda agama" cuma salah satu anak dari pemikiran induk yaitu "agama saya paling benar dan kepercayaan lain sifatnya inferior". Dan kalau kalian pikir itu bukan masalah besar...



World Trade Center, 11 September (sumber: eyesopenreport)

Bom Bali (sumber: theaustralian

Charlie Hebdo (sumber: abc)

Konflik Israel-Palestina (sumber: irishtimes)

Rohingya (sumber: aljazeera)



Pikir lagi.


0 comments: